Déjà vu

                                            Fenomena yang tidak dapat dijawab iptek




déjà vu, adalah bahasa prancis yang berarti “sudah pernah melihat,” adalah sensasi aneh seolah pernah berada pada tempat tertentu atau pernah mengalami kejadian tertentu sebelumnya, pada waktu mengalaminya pada pertama kali. Orang mungkin akan mempunyai perasaan aneh ketika merasa sudah pernah melihat pemandangan di depannya seolah pernah terjadi sebelumnya, tapi mereka tahu bahwa ini adalah kali pertama kali mereka mengalami hal tersebut. Penelitian neurofisiologi telah berusaha menjelaskan pengalaman itu sebagai penyimpangan memori, masalah otak, atau efek samping obat-obatan.



Mengapa déjà vu bisa terjadi?


Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa déjà vu bisa terjadi? Jangan berpikiran bahwa ini adalah fenomena alam yang tidak mampu dijelaskan secara ilmiah karena para ilmuan telah menemukan jawaban akan fenomena yang ada dalam alam pikiran manusia tersebut. Déjà vu terjadi karena adanya gelombang yang diantarkan ke dalam otak. Gelombang tersebut tercipta setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia. Gelombang ini lalu diterjemahkan ke dalam bentuk impuls listrik lalu dikirim ke otak dan dibaca. Tapi ada kalanya otak kita memiliki sensitivitas tinggi sehingga gelombang yang dibaca berupa amplitudo dan frekuensi tertentu tergantung dari kualitas otak kita.

Contoh sederhananya suatu waktu kita dalam hati mendendangkan sebuah lagu. Lalu kita menyalakan radio dan di radio sedang dimainkan lagu yang sedang kita pikirkan tadi. Langsung kita berpikir “déjà vu”. Padahal ini menunjukkan bahwa gelombang radio yang dikirim oleh stasiun pemancar, selain diterima oleh radio kita, juga dibaca oleh otak kita karena sifat otak kita yang super sensitif dalam menerima gelombang listrik itu tadi. Ada lagi teori lain yang menjelaskan bahwa deja vu terjadi ketika sensasi optik yang diterima oleh sebelah mata sampai ke otak (dan dipersepsikan) lebih dulu daripada sensasi yang sama yang diterima oleh sebelah mata yang lain, sehingga menimbulkan perasaan familiar pada sesuatu yang sebenarnya baru pertama kali dilihat. Teori yang dikenal dengan nama “optical pathway delay” ini dipatahkan pada bulan Desember tahun lal
u bahwa orang buta pun bisa mengalami deja vu melalui indra penciuman, pendengaran dan perabaannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar
maaf komentar yang macam - macam saya hapus